Print Friendly and PDF


Output VPA

Pengalaman sampai hari ini menunjukkan bahwa negosiasi dan implementasi Kesepakatan Kemitraan Sukarela (VPA) telah menunjukkan hasil yang nyata. Naskah dan lampiran VPA menjelaskan mengenai output yang akan direalisasikan oleh para pihak. Pencapaian lainnya disebabkan oleh proses itu sendiri. Laporan tahunan komite pelaksanaan bersama VPA menggambarkan bagaimana setiap VPA berkontribusi untuk keberhasilan tersebut, yang di dalamnya termasuk:

Pengambilan keputusan partisipatif

Uni Eropa mendukung partisipasi luas dari para stakeholder dalam negosiasi dan implementasi VPA untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut sah dan diakui oleh negara. Pada akhirnya pemerintah nasional bertangung jawab untuk menentukan bagaimana para stakeholders akan berpartisipasi dalam proses VPA. Namun demikian, yang dimaksud dengan proses tersebut akan bersifat partisipatif dan menekankan pada konsensus adalah bahwa proses VPA membuat langkah yang besar dalam menciptakan ruang untuk para stakeholders pengambil keputusan. Bentuk partisipasi dapat berbeda-beda karena proses VPA terus berjalan.

  • Tahap pra-perundingan. Dalam proses VPA sampai saat ini, pemerintah telah berkonsultasi dengan para stakeholders sebelum memutuskan untuk bernegosiasi dengan Uni Eropa. Proses konsultasi terus berjalan sampai tahap-tahap selanjutnya bersamaan dengan berlangsungnya proses VPA.
  • Tahap negosiasi. Stakeholder berpartisipasi dalam struktur formal dan informal seperti platform stakeholder, komite pengarah multistakeholder dan tim negosiasi nasional. Di dalam semua VPA yang sudah ditanda tangani hingga hari ini, Negara mitra telah memutuskan untuk melibatkan perwakilan sektor swasta dan organisasi masyarakat sipil dalam struktur negosiasi.
  • • Tahap implementasi. Semua VPA sampai hari ini memasukkan pasal di dalam naskah utama yang menekankan mengenai harapan agar para stakeholder berpartisipasi dalam implementasi kesepakatan. Partisipasi tersebut dapat berupa perwakilan dalam komite pelaksanaan bersama dalam struktur nasional yang dibuat untuk mengimplementasi VPA dan mengawasi implementasinya.

VPA merupakan kesepakatan perdagangan pertama yang akan dibangun melalui proses yang melibatkan multistakeholder. Di banyak negara pengekspor kayu yang telah memasuki negosiasi VPA belum pernah ada sebelumnya proses seperti itu.

Baca lebih lanjut dalam Kupas VPA tentang bagaimana VPA meningkatkan partisipasi.

Sistem jaminan legalitas kayu

Sistem jaminan legalitas kayu adalah tulang rusuk dari VPA dan memungkinkan negara mitra untuk:

  • Definisi kayu legal
  • Memantau rantai pasokan kayu dan produk kayu lainnya dari hutan ke pelabuhan
  • Memverifikasi legalitas kayu
  • Mengeluarkan lisensi FLEGT untuk produk legal
  • Mengangkat seluruh sistem jaminan legalitas kayu ke audit independen

Baca lebih lanjut di bagian Kupas VPA pada sistem jaminan legalitas kayu.

Perdagangan pada produk berlisensi FLEGT

VPA bertujuan untuk mendorong perdagangan kayu dan produk kayu secara legal dengan cara mengirim produk-produk berlisensi FLEGT kedalam pasar Uni Eropa. Lebih jauh VPA dapat juga berpengaruh pada perdagangan dengan pasar non Uni Eropa. Sampai saat ini, semua VPA telah meliputi seluruh ekspor negara mitra dan tidak hanya ekspor ke Negara Uni Eropa. Sebagian besar VPA juga memasukkan perdagangan kayu dalam pasar domestik. Laporan tahunan komite pelaksanaan bersama yang dibentuk oleh tiap Negara VPA menuliskan tentang jumlah lisensi FLEGT yang telah dikeluarkan negara mitra dan jumlah lisensi yang diterima Uni Eropa. Sebagai tambahan, Uni Eropa telah menunjuk pengamat pasar independen untuk menganalisa pengaruh VPA dan FLEGT terhadap perdagangan kayu.

Baca lebih lanjut di bagian Kupas VPA pada Perdagangan produk berlisensi FLEGT.

Reformasi legislatif dan kebijakan

VPA sangat tergantung pada kemampuan semua stakeholder dalam memahami peraturan dan undang-undang yang menyangkut sektor kehutanan. Namun, proses VPA sampai saat ini, pembebasan nasional telah mengidentifikasi adanya masalah dalam kepastian undang-undang dan peraturan yang ingin diganti oleh para stakeholder. Masalahnya termasuk pada ketidak konsistenan dan kesenjangan peraturan di seputar sektor kehutanan yang menyulitkan pendefinisan legalitas. Persoalan lainnya adalah peraturan telah baik namun pelaksanaannya yang lemah. Para stakeholder juga berpikir bahwa ada beberapa peraturan yang tidak adil, karena ditekankan untuk menghukum orang miskin. Dalam beberapa kasus, proses VPA telah mendorong reformasi legislatif dan kebijakan. Besaran reformasi sangat bervariasi. Beberapa Negara masih mempertahankan bahwa peraturan yang ada berfungsi dengan baik. Di Negara lain, proses ini telah mengantar pada:

  • Pembaruan kebijakan
  • Memungkinkan peraturan untuk lisensi FLEGT
  • Memperluas reformasi legal untuk mengatasi kelemahan.

Baca lebih lanjut di bagian Kupas VPA pada bagaimana VPA meningkatkan kepastian perundangan dan institusional.

Kapasitas yang lebih kuat

Proses VPA dapat memperkuat kapasitas institusi dan individu dalam kelompok stakeholder untuk bersama-sama:

  • Mengatur, mengawasi dan memverifikasi kepatuhan
  • Pelaksanaan hukum
  • Keterlibatan dan pegorganisasian diri
  • Mematuhi dan mengadaptasi fungsi bisnis
  • Terlibat dalam kegiatan advokasi
  • Melakukan observasi independen
  • Mengawasi efek
  • Koordinasi di antara pemerintah

Selama proses VPA, misalnya, dana internasional atau program domestik dapat mendukung pelatihan untuk memperkuat kapasitas para stakeholder untuk mengerti dan berpartisipasi dalam negosiasi VPA. Sebagian besar VPA juga membentuk pembangunan kapasitas tambahan yang dibutuhkan dalam lampiran mengenai tindakan-tindakan yang menyertai.

Baca lebih lanjut di bagian Kupas VPA bagaimana VPA memperkuat kapasitas dan mendukung stakeholder VPA.

Tindakan untuk pasar domestik

Di banyak negara tropis, pasar kayu domestik biasanya informal dan tidak diatur. Pasar-pasar ini menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang, namun sayangnya banyak digunakan sebagai pasar untuk menjual kayu-kayu ilegal. Banyak kemungkinan yang menyebabkan adanya penjualan kayu ilegal ini, misalnya karena peraturan yang lemah, pengawasan yang lemah, terbatasnya kapasitas atau karena maraknya aktivitas kriminal. Ini berarti, pasar kayu tradisional seringkali gagal memberikan pemasukan bagi kas negara. Di banyak negara, perkembangan pasar domestik informal jauh lebih besar pasar untuk produk kayu industri atau yang berorientasi ekspor. Beberapa negara memilih menggunakan VPA sebagai alat untuk menangani tantangan dan persoalan dari pasar kayu dan produk kayu domestik informal. Dalam kasus ini, VPA dapat membawa perubahan dalam kebijakan dan peraturan atau terhadap struktur dan organisasi pasar domestik informal. Namun demikian, menghadapi pasar informal tidak dapat dilakukan secara langsung dan terbuka, karena stakeholders yang tersebar, tidak terorganisir dan sulit untuk terlibat apalagi jika stakeholders juga melakukan kegiatan yang belum legal.

Baca lebih lanjut pada bagian Kupas VPA tentang Tindakan untuk pasar domestik dalam VPA.

Transparansi

Transparansi dapat mendorong kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, perusahaan dan masyarakat untuk mengatur dan menggunakan sumberdaya hutan. Di banyak negara pengekspor kayu, persoalan seperti kehilangan uang sewa dan penghasilan pajak, korupsi, pembalakan yang ilegal dan tidak berkelanjutan dan pengaruh negatif lainnya terhadap masyarakat yang hidupnya tergantung pada hutan karena kurangnya transparansi. Untuk itu, VPA memasukkan komponen untuk meningkatkan transparansi, seperti misalnya:

  • Partisipasi luas dari para stakeholders
  • Audit independen dalam sistem jaminan legalitas kayu
  • Ketentuan untuk pengawasan hutan independen
  • Pengungkapan informasi publik seperti yang disebutkan dalam naskah utama atau dalam lampiran VPA mengenai informasi publik
  • Pengungkapan informasi publik selama proses negosasi VPA, misalnya melalui ringkasan, pers release, website atau pertemuan publik
  • Publikasi laporan tahunan oleh komite pelaksanaan gabungan

Persiapan awal untuk memperkuat transparansi selama proses negosiasi VPA telah meningkatkan dialog diantara stakeholders dan meningkatkan kekuatan pada saat pelaksanaan. Kesuksesan utama dari VPA dalam meningkatkan transparansi tergantung pada implementasinya.

Baca lebih lanjut mengenai hal ini dalam bagian bagaimana VPA dapat meningkatkan transparansi.

Komunikasi

Komunikasi dalam proses VPA banyak bentuknya, sebagai bagian dari komitmen negara mitra untuk membuat informasi yang terbuka untuk meningkatkan transparansi. Beberapa VPA bahkan memasukkan rencana strategi komunikasi untuk memberikan informasi kepada publik dan stakeholders dan masyarakat luas mengenai VPA, outputnya serta pengaruhnya. Komunikasi dapat termasuk penjangkauan kepada masyarakat yang hidupnya tergantung pada hutan, pebisnis nasional yang bergerak dalam perdagangan kayu dan pembeli kayu Eropa. Komunikasi semacam itu membantu keterlibatan dan komitmen para stakeholders selama proses pelaksanaan dan sesudahnya.

Baca selanjutnya dalam bagian Kupas VPA tentang proses komunikasi VPA.

Mengawasi VPA

Komite pelaksanaan bersama memastikan bahwa para pihak mengimplementasikan VPA. Komite juga bertanggung jawab untuk mengawasi pengaruh VPA terhadap sosial, ekonomi dan lingkungan, serta untuk menangani berbagai keluhan atau kegagalan untuk mengikuti VPA. Komite menerima dan mensahkan laporan dari auditor independen mengenai sistem jaminan legalitas kayu dan juga dari pemerhati independen jika ada Di samping itu, Uni Eropa juga menunjuk pengawas pasar independen untuk memeriksa pengaruh perdagangan kayu berlisensi FLEGT pada pasar kayu.

Baca selanjutnya dalam bagian Kupas VPA tentang Pengawasan VPA.

Reformasi dan pengaruh yang lebih luas

Sebutan VPA kemungkinan juga mempengaruhi atau menginspirasi reformasi tata kelola secara lebih luas diluar reformasi yang telah digariskan di dalam naskah dan lampiran VPA. Misalnya, VPA kemungkinan dapat membuat negara bertindak untuk mengurangi korupsi atau kemiskinan atau terhadap reformasi lahan dan perubahan lainnya. VPA juga dapat menjadi pelengkap dalam insiatif lain seperti REDD+ dan reformasi institusi pada sektor kehutanan atau menginspirasi tindakan dalam sektor pertambangan atau pertanian.

Informasi lebih lanjut

Tautan eksternal

Liberia-EU. 2012. Progress Report: Moving Towards VPA Implementation. Preparation for the Implementation of the FLEGT Voluntary Partnership Agreement. 2011-2012. [Download PDF]

Ghana-EU. 2012. Annual Report 2012: Implementing the Ghana-EU Voluntary Partnership Agreement [Download PDF]

Cameroon-EU. 2013. Joint Annual Report 2013: On the Implementation of the FLEGT VPA in Cameroon [Download PDF; in French]

Bollen, A. and Ozinga, S. 2013. Improving Forest Governance. A Comparison of FLEGT VPAs and Their Impact. FERN. 50pp. [Download PDF]